About Novita Putri Laksmiadi
Minggu, 07 Oktober 2012
Review selanjutnya kelompok terakhir …
Saya
akan melanjutkan me review jurnal tugas kelompok analisis jurnal . kelompok
selanjutnya membahas mengenai “Pengaruh visual storytelling komik asing pada komik indonesia terbitan PT. Elex
media komputindo tahun 2004-2008 “ oleh Yohan Alexander, Irfansyah .
Sampel dalam penelitian ini adalah difokuskan pada komik yang diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an, diantaranya:
Metode pengambilan datanya yaitu dengan Langkah diawali dengan
Hasil penelitiannya dari segala unsur (bentuk karakter, bentuk muka, ekspresi muka, postur tubuh, bahasa tubuh dll ) didominasi Jepang dan eropa .
Kesimpulan dari jurnal ini adalah Komik Indonesia yang terbit pada tahun 2000-an cenderung dipengaruhi komik Jepang namun lebih ekstrim dalam hal personalisasi karya atau lebih subjektif. Efeknya adalah membuat komik Indonesia cenderung memiliki space lebih panjang namun menyederhanakan cerita karena dibatasi jumlah halaman. Dan Adanya pengaruh komik Amerika dan komik Eropa dikarenakan karyanya pernah disukai atau dibaca juga oleh para komikus Indonesia. Pengaruh tersebut terlihat pada kecenderungan komikus Indonesia untuk berusaha memberi kesan ilustrasi yang relatif ekspresif walaupun tidak ada relevansinya dengan cerita.
Jurnal
ini dibuat karena tahun 1980-an, industri komik Indonesia mulai menurun dari
segi kuantitas dan bersamaan dengan itu, komik terjemahan Eropa dan Amerika
mulai terbit. Sejak saat itu, posisi industri komik dan para komikus lokal
semakin terancam keberadaannya di negerinya sendiri. Tahun 2000 an muncul
penerbit komik hasil karya komikus Indonesia. Akan tetapi sayangnya komik yang
terbit ternyata membawa pengaruh komik asing, terutama Jepang yang begitu kuat.
Tidak seperti komikus Indonesia tahun 1970-an yang dianggap memiliki
karakteristik sendiri, komikus pada periode 1990-an dianggap tidak memiliki
identitas karena meniru gaya komik yang populer pada saat itu yakni komik
Jepang dan komik Amerika (Darmawan, 2005).
Sampel dalam penelitian ini adalah difokuskan pada komik yang diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an, diantaranya:
·
Grand Pandora
karya felix (2004),
Final Distance
karya Rere (2005),
·
Wind Rider
karya Is Yuniarto dan John G.Reinhard,
·
Red Feather
karya Lukman Harry (2006) ,
·
Wayangbliz kabar
Kibar dan Hander (2007) , dan
·
Dark Venus
karya Eric (2008).
Adapun
alasan pemilihan sampel bergenre aksi tersebut karena didasarkan pada genre
yang paling dominan diproduksi oleh negara Amerika, Eropa, dan Jepang.
Metode pengambilan datanya yaitu dengan Langkah diawali dengan
1.
mengobservasi komik
Indonesia terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an.
2.
Mengidentifikasi
beberapa komik asing Amerika, Jepang,
dan eropa untuk dikaji terkait ciri khas elemen visual storytelling dari
masing-masing komik negara tersebut.
3.
Membandingkan
karakteristik elemen visual storytelling komik Jepang, Amerika, dan Eropa
tersebut dengan karakteristik elemen visual storytelling pada komik indonesia
terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an.
Hasil penelitiannya dari segala unsur (bentuk karakter, bentuk muka, ekspresi muka, postur tubuh, bahasa tubuh dll ) didominasi Jepang dan eropa .
Kesimpulan dari jurnal ini adalah Komik Indonesia yang terbit pada tahun 2000-an cenderung dipengaruhi komik Jepang namun lebih ekstrim dalam hal personalisasi karya atau lebih subjektif. Efeknya adalah membuat komik Indonesia cenderung memiliki space lebih panjang namun menyederhanakan cerita karena dibatasi jumlah halaman. Dan Adanya pengaruh komik Amerika dan komik Eropa dikarenakan karyanya pernah disukai atau dibaca juga oleh para komikus Indonesia. Pengaruh tersebut terlihat pada kecenderungan komikus Indonesia untuk berusaha memberi kesan ilustrasi yang relatif ekspresif walaupun tidak ada relevansinya dengan cerita.
Sekian
review saya mengenai jurnal kelompok terakhir ini , dimohon kritik dan sarannya
buat para pembaca J sekian dan terima kasih J
Sabtu, 29 September 2012
Review ke 3 -analisis jurnal-
Melanjutan review presentasi observasi
kelompok
Saya akan melanjutkan me-review
presentasi kelompok mengenai jurnal observasi . Kelompok pertama pada hari
selasa tanggal 25 september 2012 adalah
Kelompok 4
Mengenai Efektivitas Metode Pembelajaran
Gotong Royong (cooperative learning) untuk
menurunkan kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika. Kelompok 4
memilih jurnal ini karena menurut kelompok ini matemtika merupakan salah satu
mata pelajaran yang menjadi momok kecemasan bagi sebagian pelajar termasuk
pelajar SMP. Anggapan negatif tersebut semakin berkembang dengan adanya
kenaikan standar kelulusan, khususnya untuk nilai matematika. Dan akhirnya
peneliti tertarik untuk melakukan eksperimen untuk mengetahui apakah metode
belajar tertentu dapat mengatasi kecemasan dalam belajar matematika.
Subyek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas 2 SMP 26 Semarang yang berjumlah 32 orang yang dibagi menjadi dua
kelompok masing-masing 16 orang. Teori yang digunakan adalah teori Hurlock 1997
mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan mental yang tidak enak berkenaan
dengan sakit yang mengancam atau yang dibayangkan, yang ditandai dengan
kekhawatiran, ketidakenakan, dan perasaan yang tidak baik, yang tidak dapat
dihindari oleh seseorang. Dan ada juga teori mengenai gotong royong yaitu
Stodolsky 1985, menyatakan bahwa metode pembelajaran gotong royong (cooperative learning) dapat menurunkan
kecemasan siswa terhadap mata pelajaran ilmu pengetahuan dan matematika .
Melakukan eksperimen dengan cara membagi
menjadi 2 kelompok dan memberikan pretes yang merupakan skala kecemasan. 2
kelompok tersebut dibagi menjadi kelompok control dn kelompok eksperimen . pada
bagian kelompok eksperimen diberlakukan metode pembelajaran gotong royong. Hal
ini terjadi selama 4 kali pertemuan . Metode yang digunakan menggunakan metode
observasi, wawancara, dan skala kecemasan .
Hasil dari penelitin ini adalah ada
pengaruh pemberian perlakuan berupa Metode Pembelajaran Gotong Royong (Cooperative Learning) terhadap
kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika. Ada perbedaan kecemasan
siswa dalam menghadapi pelajaran matematika pada kelompok eksperimen dan
kelompok control. Kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan mengalami
penurunan skor kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika, sedangkan
kelompok kontrol tidak.
Kemudian kelompok 2
Membahas jurnal Mengenai Kecemburuan
pada kaum HomoSeksual pria (gay) di
Jakarta . jurnal ini melatarbeakangi karena pernah ada kasus ryan yang
memutilasi pasangan prianya . kasus kriminal ini dikarenakan minoritasnya kaum
gay dank arena adanya kecemburuan berlebih dari salah satu dari pasangan gay
tersebut .
Metode yang digunakan oleh peneliti
adalah metode wawancara dan sebagai penunjang adalah metode observasi .
responden berjumlah 3 orang , memiliki orientasi homoseksual , usia 20-40
tahun, sudah pernah melakukan hubungan seksual, berpendidikan minimal SMA dan
berdomisili di Jakarta .
Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat semua faktor potensial yang menyebabkan ia menjadi gay seperti
terdapat pada model teori. Faktor potensial itu adalah ketidakadaan figur ayah
(ayah sebagai tokoh negatif), terisolasi
dari lingkungan sekitar, perasaan rendah diri, jenis permainan saat masih
kecil, dan gaya hidup. Dari segi psikiatri, semua subyek merupakan homoseksual
ego distonik. Hal ini dikarenakan ketika subyek masih mengalami konflik psikis,
belum dapat menerima orientasinya serta masih menutupi orientasinya kepada
orang lain.
Dan kelompok presentasi yang terakhir
adalah kelompok 7
mengenai Kohesifitas supporter tim sepak bola Persija oleh
Bayu Wicaksono. Metode yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi
partisipan dimana peneliti terlibat langsung secara aktif. Subyek dari
penelitian ini adalah anggota The
Jakmania dan merupakan bagian dari kelompok The Jak Kukusan , Jumlah Subjek
sebanyak 2 orang yang masih dalam satu kelompok pada komunitas The Jak Kukusan.
Latar belakang jurnal ini adalah
adanya Kelompok-kelompok kecil ini yang
memiliki aktifitas seperti berangkat bersama-sama dari suatu tempat
menuju stadion tempat lokasi pertandingan Persija dan pulang bersama-sama
menuju tempat asal. Kelompok The Jak Kukusan merupakan salah satu kelompok
kecil yang tidak tercatat berdasarkan pembagian kelompok.
Hal-hal tersebut diataslah
yang melatar belakangi peneliti mengangkat tema kohesifitas dalam kelompok
untuk dijadikan sebagai bahan penelitian, dikarenakan adanya pandangan
masyarakat yang bertentangan mengenai suporter sepak bola.
Kesimpulan yang didapat dari jurnal
ini adalah :
- Aktifitas kelompok dalam
komunitas (main bola bareng, satu lingkungan, bakti sosial dan nonton bola
bareng)
- aktifitas kelompok kecil (pulang
pergi bersama, patungan, pulangdan pergi bersama), proses pengambilan
keputusan kelompok (berdiskusi, solusi,pengambilan keputusan)
- identitas kelompok (warna,
tulisan, logo-logo, warna, logo,atribut Persija), kohesivitas kelompok di
luar lapangan (proses menumbuhkan keterikatan
- aktifitas sebelum pertandingan,
aktifitas setelah pertandingan, tempat berkumpul,mencari kendaraan,
menaiki kendaraan,menyanyikan yel-yel, membeli air dan rokok,tegur sapa,
menuju tempat parkir, perjalanan pulang, membahas pertandingan).
Demikianlah review yang
bisa saya sampaikan , selamat membaca dan tunggu update – an review lainnya ^.^
terima kasih J .
Sabtu, 22 September 2012
Review 2 -Analisis jurnal-
Review 2
Analisis jurnal
Sekarang
saya akan mereview mata kuliah
psikodiagnostik 2 . Sebelumnya para mahasiswa mendapat tugas kelompok untuk
menganalisis sebuah jurnal dan mempresentasikannya kepada mahasiswa lainnya . Untuk
yang pertama mempresentasikan adalah kelompok 6 yang berjudul “ POST TRAUMATIC GROWTH PADA PENDERITA
KANKER PAYUDARA oleh Ade Fitri R. dan Erlina Listianti W”.
Jurnal ini menggunakan metode kualitatif . Pada
kelompok ini hal-hal yang saya dapatkan adalah 4 pertumbuhan pasca trauma
penyakit kanker payudara yaitu peningkatan spiritualitas, positif Improvement in life, proses sosial semakin
tinggi, dan relasi sosial semakin baik . Biasanya, ketika di diagnosis menjadi
lebih memikirkan makan dan tujuan hidupnya . Hasil
dari jurnal yang kelompok 6 ambil adalah : hikmah yag dapat diambil dari post traumatic growth atau pertumbuhan
pasca trauma secara teoritis, konsep pertumbuhan masa trauma didefinisikan
sebagai pengalaman perubahan hidup yang positif yang ingin memaknai faktor-faktor
pasca traumatic. Selain itu,
spiritualnya lebih kepada rasa bersyukur yang lebih besar kepada sang pencipta.
Peningkatan rasa komitmen seseorang kepada tradisi keagamaan atau pemahaman
yang lebih jelas dari keyakinan agama seseorang.
Kemudian, kelompok selanjurnya adalah kelompok 1 yang membahas “ Realita cinta dimata remaja perempuan dengan studi kasus Sindrom cinta pada seorang perempuan remaja pasca filem ‘ Ada Apa Dengan Cinta ‘ oleh Maria Lauranti Stephanie” .
Jurnal ini membahas mengenai persepsi cinta
dikalangan remaja perempuan setelah menonton film ‘ Ada Apa Dengan Cinta
(AADC). Metode yang digunakan adalah metode observasi partisipasi karena
peneliti terjun langsung dalam proses penelitiannya terhadap para partisipannya
. kesimpulan yang didapat pada jurnal ini adalah media dan teman sebaya sangat
berperan penting dalam kehidupan remaja dan dapat juga mempengaruhinya . hal
ini berbahaya untuk remaja karena semakin lama akan semakin permisif . contonya
filem kartun untuk anak akan memjadikan permisif kekerasan pada anak.
Terakhir
kelompok yang mempresentasikan adalah kelompok 2 yaitu mengenai “ mitos tentang
kehamilan “
Latar
belakang jurnal ini adalah setiap makhluk hidup berproduksi untuk mendapatkan
keturunan. Jurnal ini menggunakan metode fundamental dalam etologi yang
mengadopsi sebuah pendekatan komparatif. Observasi tanpa intervensi mitos
adalah system kepercayaan dari suatu kelompok manusia yang berdiri atas sebuah
landasan yang menjelaskan cerita-cerita masa lalu. Alasannya karena fenomena
kehamilan paling banyak terjadi dan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari
dan peneliti memilih ACEH Karena di sana masih melakukan ritual-ritual tertentu
khususnya mitos kehamilan .
Jurnal
ini menggunakan metode wawancara dan observasi bertemu langsung dengan
responden . kesimpulannya adalah mitos masih berpengaruh di aceh, masih
menjalankan tradisi proses kehamilan, turun menurun, masih meyakini, mencari
tahu untuk kesehatan kehamilan karena adanya perubahan hormonal dan emosional
ketika sedang hamil .
Sekian
review 3 kelompok pertama dari saya J
Terima
kasih .
Kamis, 13 September 2012
Review 1 semester 5 “ OBSERVASI ”
Psikologi dikuatkan oleh observasi + wawancara
P sikologi yang ilmiah
Alasan melakukan observasi ;
- Yang dilihat performa manusia , ada yang berjalan lambat ada yang cepat
- Observasi harusnya bisa diandalkan karena yang paling besar adalah visualnya
- Tidak boleh menggunakan subjektivitas hanya melihat dan mencatat.
Subjektifitas yang dimaksud adalah :
· Hanya membuat deskripsi
· Jaga jarak , tidak memaknai sesuatu
· Harus berdasarkan teori
· Tidak memberikan penilaian atau justifikasi
Agar menjadi objektif yaitu dengan adanya peneliti harus lebih dari 1 dan peneliti harus mempunyai pengetahuan, pengalaman dan juga bukan orang awam.
Kelemahan Observasi memiliki konsep seperti gunung es yaitu Pengetahuan dan skill dapat diketahui, sedangkan Motif tidak bisa diketahui , namun bisa dilakukan dengan metode wawancara.
Kelemahan Observasi memiliki konsep seperti gunung es yaitu Pengetahuan dan skill dapat diketahui, sedangkan Motif tidak bisa diketahui , namun bisa dilakukan dengan metode wawancara.
dalam melakukan observasi terdapat etika observasi , yaitu :
- Jangan menyinggung masalah sensitive dan pribadi
- Intervensi yang berlebihan
- Waktu penelitian
- Tidak boleh menyakiti orang yang diobservasi dan menggunakan obat-obatan
- Tetap mengikuti nilai-nilai kemanusiaan.
Observasi ilmiah dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan secara tepat dengan cara sistematis dan objektif, dan juga dengan pencatatan yang teliti. Observasi sistematis merupakan alat penting bukan hanya bagi psikolog tetapi juga antropolog, sosiologi, dan etolog . Tujuan utama metode observasional adalah untuk mendepresikan perilaku selengkap dan seakurat mungkin. Dalam usaha mencapai tujuan ini , peneliti menghadapi berbagai tantangan yang serius . Mustahil bagi peneliti untuk mengobservasi semua perilaku seseorang. Ilmuan menyandarkan diri pada observasi terhadap sampel perilaku orang, tetapi mereka harus memutuskan apakah sampel mereka mewakili perilaku yang biasa dilakukan oleh orang itu .
Observasi menjadi sumber yang kaya bagi berbagai hipotesis tentang perilaku. Observasi juga dapat menjadi langkah pertama dalam menemukan mengapa kita berperilaku dengan cara tertentu. Dalam metode observasi ada istilah validitas eksternal yang mengacu sejauh mana hasil-hasil sebuah penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi-populasi, settings, dan kondisi-kondisi yang berbeda. Validitas berhubungan dengan truthfulness (tingkat kepercayaan). Untuk meningkatkan validitas eksternal yaitu dengan adanya tata cara time sampling dan situation sampling.
Time sampling mengacu pada peneliti yang memilih interval waktu untuk melakukan observasi secara sistematis atau secara acak. Situation sampling melibatkan observasi perilaku di banyak lokasi yang berbeda dan dalam keadaan dan kondisi yang berbeda .
Metode observasional dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi. Pertama, antara “observasi dengan intervesi” atau “observasi tanpa intervensi”. Dimensi kedua melibatkan metode pencatatan perilaku.
- Observasi tanpa intervensi
Observasi tanpa intervensi bisa disebut juga observasi naturalistik yaitu observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah tanpa upaya dari pihak pengamat untuk mengintervensi. Dengan kata lain, peneliti tidak mengatur secara khusus sebuah setting dimana perilaku biasanya terjadi. Tujuan observasi naturalistik adalah untuk mendepresikan perilaku seperti yang terjadi secara normal dan meneliti hubungan diantara berbagai variabel. Observasi naturalistik membantu memantapkan validitas eksternal temuan-temuan laboratoris.
- Observasi dengan intervensi
Yaitu observasi yang dilakukan peneliti dengan memanipulasi atau membuat setting secara khusus dalam kondisi tertentu saat melakukan observasi. Ada tiga metode observasi penting yang digunakan peneliti bila mereka memilih untuk mengintervensi setting alamiah, yaitu partsipan observation, structured observation, dan field experiment.
è Participant observation yaitu pengamat (observer) memainkan peran ganda yaitu mengobservasi perilaku orang-orang dan sekaligus berpartisipasi secara aktif dalam situasi yang sedang mereka observasi.
è Structured observation yaitu pengamat melakukan intervensi untuk menyebabkan timbulnya suatu kejadian atau untuk merancang sebuah situasi sehingga kejadian yang dimaksud dapat dicatat secara lebih mudah dibanding bila tanpa intervensi.
è Field experiment yaitu seorang peneliti memanipulasi satu variabel independen atau lebih dalam setting alamiah untuk menetapkan efeknya pada perilaku.
Sumber :
Shaughnessy. J. J., Zechmeister. B. Eugene., Zechmeister. S. Jeanne., (2007). Metodelogi Penelitian psikologi edisi ketujuh. Pustaka Belajar
Langganan:
Postingan (Atom)